Minggu, 24 Januari 2016

Tenang, Aku Pandai Memendam

Namaku Derina.

Tuhan menciptakanku dengan formula khusus dan aku percaya itu.  Aku tak pernah sibuk hanya untuk mencari keunikanku, karena saat itulah aku merasa eksklusif, dibandingkan dirimu dan mereka semua. Aku percaya Tuhan telah menyelipkan sebuah kado untukku suatu hari nanti, jadi kalian harus tahu jika aku tidak terlahir hanya karena euforia orangtuaku dulu. Huh.

Kalian semua harus tahu! Tuhan membuatku menjadi gadis yang tangguh dan pandai. Terserah kau berkata apa. Aku memang pandai. Pandai menyimpan kekesalan, masalah, dan perasaan. Yang penting "pandai" bukan?

Aku memang gadis yang pandai memendam. Inilah cara Tuhan membuatku dekat padaNya. Dengan memberi kekurangan, ah tidak, kurasa ini kelebihan. Kelebihan untuk menyelesaikan perasaanku sendiri, tanpa membuka mulut ke makhluk sejenisku yang lain. Berbicara dengan Tuhan itu seru, kau tahu? Aku bisa bercerita tanpa durasi, aku bisa tertawa lalu menangis lalu tertawa lagi seperti orang gila. Dan terbangun dengan mata sembab keesokan harinya. Tunggu, kurasa ini sedikit berlebihan. Terdengar seperti orang yang.. hm.. kecanduan kokain? Tidak.

Ok. Kita kembali.

Aku suka. Aku tak harus merepotkan orang lain untuk merentalkan gendang telinganya demi mendengarkan ceritaku yang mungkin akan menggunung, belum lagi jika ditambah dengan rowengan dan air mataku. Kau pasti akan bosan! Tak usah mengelak, aku pasti juga akan bosan jika kau lakukan itu terus menerus padaku.